Artikel

Artikel

Mengungkap Kekuatan Tersembunyi: Sinergi Three Lines of Model & Value Creator with Integrity untuk Membangun Bisnis Berkelanjutan

13
Okt

Oleh: Kencana Bayuaji, S.E., CRMPA, CFAS, CITAP, CPFI, CCFE, C.HL, C.PS, C.TM

Value Creator with Integrity

Abstraksi
Di tengah turbulensi dunia bisnis yang semakin kompleks, dua konsep besar yaitu Three Lines of Model dan Value Creator with Integrity semakin menjadi landasan penting bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Namun, banyak yang masih belum memahami bagaimana menyelaraskan kedua konsep ini dengan efektif. Artikel ini mengungkap bagaimana sinergi antara kerangka kerja pengelolaan risiko dan kepatuhan (Three Lines of Model) dengan penciptaan nilai berbasis integritas (Value Creator with Integrity) dapat mendorong perusahaan untuk tidak hanya meraih keuntungan finansial, tetapi juga mengedepankan prinsip keberlanjutan, etika, dan transparansi. Bagaimana kedua konsep ini bisa digabungkan untuk menciptakan bisnis yang lebih kuat, lebih etis, dan lebih bertanggung jawab.

Pendahuluan

  • Bisnis saat ini menghadapi tantangan yang semakin besar: persaingan global, dinamika pasar yang tidak menentu, dan tuntutan konsumen terhadap tanggung jawab sosial yang lebih besar. Di sinilah dua pendekatan inovatif, Three Lines of Model dan Value Creator with Integrity, memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan. Konsep Three Lines of Model memberikan kerangka struktural untuk pengelolaan risiko, kepatuhan, dan kontrol internal, sementara Value Creator with Integrity menawarkan pendekatan berbasis etika & integritas untuk menciptakan nilai jangka panjang. Keduanya, jika diselaraskan dengan tepat, menjadi senjata ampuh dalam menghadapi tantangan dunia usaha modern.

Mengapa Gabungan Kedua Konsep Ini Sangat Penting

  • Perusahaan yang hanya berfokus pada keuntungan finansial jangka pendek seringkali menghadapi risiko kerusakan reputasi, penurunan kepercayaan pelanggan, dan bahkan ancaman hukum yang berbahaya.
  • Sebaliknya, perusahaan yang mengintegrasikan Three Lines of Model dengan Value Creator with Integrity tidak hanya mengelola risiko secara efektif, tetapi juga menciptakan nilai yang lebih berkelanjutan dengan menempatkan prinsip etika di tengah strategi mereka.
  • Three Lines of Model adalah sistem yang dirancang untuk memastikan bahwa perusahaan tidak hanya berhasil, tetapi juga bertindak secara transparan dan bertanggung jawab di setiap lini operasionalnya. Dengan membagi tanggung jawab pengelolaan risiko ke dalam tiga garis yang jelas, model ini menyediakan kontrol yang lebih baik terhadap pengawasan internal, risiko operasional, dan kepatuhan terhadap regulasi.
  • Sementara itu, Value Creator with Integrity menekankan pada pentingnya etika, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial dalam setiap keputusan bisnis. Ini bukan hanya tentang menghindari masalah hukum atau kepatuhan, tetapi juga menciptakan nilai yang menguntungkan bagi seluruh pemangku kepentingan—dari pelanggan hingga komunitas yang lebih luas.

Strategi untuk Menyelaraskan Three Lines of Model dan Value Creator with Integrity

1. Garis Pertama: Operasional dan Inovasi Etis

KPI yang relevan:

  • Jumlah produk atau layanan yang diluncurkan dengan sertifikasi keberlanjutan (misalnya, produk ramah lingkungan, atau layanan yang mematuhi standar etika).
  • Persentase penerapan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi.
  • Kepuasan pelanggan yang mengedepankan keberlanjutan dan etika (misalnya, NPS – Net Promoter Score).

KRI yang relevan:

  • Jumlah insiden terkait pelanggaran etika atau keberlanjutan dalam operasional.
  • Frekuensi keluhan pelanggan terkait isu etika atau keberlanjutan dalam produk/layanan.

2. Garis Kedua: Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang Berfokus pada Integritas

KPI yang relevan:

  • Tingkat kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi yang ada (misalnya, persentase audit kepatuhan yang berhasil tanpa temuan besar).
  • Tingkat efektivitas pelatihan manajemen risiko dan etika bagi karyawan.

KRI yang relevan:

  • Jumlah pelanggaran atau denda terkait masalah etika atau keberlanjutan.
  • Tingkat pengungkapan potensi risiko yang dapat merusak reputasi perusahaan (misalnya, masalah hukum atau kontroversi).

3. Garis Ketiga: Audit yang Transparan dan Berbasis Nilai

KPI yang relevan:

  • Waktu rata-rata untuk menyelesaikan temuan audit dan implementasi rekomendasi perbaikan.
  • Tingkat keberhasilan rekomendasi audit yang berfokus pada peningkatan keberlanjutan dan integritas perusahaan.
  • Indeks transparansi audit dan pelaporan kepada pemangku kepentingan.

KRI yang relevan:

  • Jumlah temuan audit terkait ketidakpatuhan terhadap nilai integritas atau standar keberlanjutan.
  • Frekuensi dan dampak audit yang mengungkap pelanggaran etika atau keberlanjutan.

Mengukur Keberhasilan: KPI dan KRI dalam Konteks Sinergi

  • Penting untuk memiliki indikator kinerja (KPI) dan indikator risiko (KRI) yang terukur untuk mengevaluasi efektivitas integrasi kedua konsep ini. KPI yang relevan seperti jumlah produk/jasa yang diluncurkan dengan standar keberlanjutan, tingkat kepatuhan terhadap kebijakan etika, dan transparansi laporan audit akan memberikan gambaran seberapa baik perusahaan menjalankan kedua prinsip ini. KRI yang tepat akan mencakup pengukuran terhadap frekuensi insiden pelanggaran etika, dampak reputasi, dan potensi kerugian finansial dari pengabaian integritas.

Konklusi:

  • Menciptakan Bisnis yang Berkelanjutan dengan Integritas
    Gabungan antara Three Lines of Model dan Value Creator with Integrity bukan hanya sebuah pilihan strategis, tetapi merupakan keharusan untuk perusahaan yang ingin bertahan di pasar yang semakin transparan dan berbasis nilai. Dengan mengelola risiko dan menciptakan nilai secara berkelanjutan, perusahaan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga membangun reputasi yang kuat dan mendalam. Ini adalah jalan menuju masa depan bisnis yang lebih etis, lebih bertanggung jawab, dan lebih menguntungkan bagi semua pemangku kepentingan.
  • Dengan menerapkan kedua konsep ini, perusahaan akan tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih baik, menjadikan mereka sebagai pemimpin yang sah dalam industri mereka.